Tuesday, September 18, 2012

Pendekar Mabuk - Pemburu Darah Satria

Pemburu Darah Satria
Serial Pendekar Mabuk
Oleh : Anonymus
Ebook by : Abu Keisel
Sinopsis:
"Aku ingat, dia pernah kulihat menyelinap di belakang puri pemujaan. Aku semakin yakin, dia orang Selat Bantai, Suto!"
"Jika benar dia orang Selat Bantai, apa pendapat mu selanjutnya, Kabut Merana?" tanya Suto Sinting dengan rasa ingin tahu cukup besar dan menggelisahkan hatinya.
"Jika benar dia seorang Selat Bantai, sebaiknya jauhilah dia, Suto! Jauhi semua orang dari Selat Bantai."
"Jelaskan alasanmu, Kabut Merana."
"Kau sedang menjadi bahan buruan orang-orang Selat Bantai. Penguasa Selat Bantai yang bernama Nyai Ratu Cendana Sutera sedang membutuhkan darah ksatria muda. Sasaran utamanya adalah dirimu, Suto.
Sebab mereka tahu, kau adalah seorang pendekar muda yang berilmu tinggi."
"Untuk apa dia mencari seorang ksatria muda?"
Link download (pdf)

Pendekar Mabuk - Misteri Malaikat Palsu

Misteri Malaikat Palsu
Serial Pendekar Mabuk
Oleh : Anonymus
Ebook by : Abu Keisel
Sinopsis:
"Ratu Remaslega masih ada keturunan dari Istana Laut Kidul. Kakeknya dulu bekas 'abdi dalem' di Istana Laut Kidul. Karenanya pihakku menjalin hubungan baik dengan orang-orang Istana Laut Kidul. 
Payung Serambi alias Ratih Kumala itu adalah salah satu dari tiga duta Istana Laut Kidul. Kesaktiannya sangat tinggi, karena sebagai duta ia dibekali berbagai ilmu gaib dari Nyai Kandita, sang Ratu Laut Kidul."
"Ooo... dia seorang duta?!" gumam Pendekar Mabuk sambil manggut-manggut.
"Biasanya orang-orang Istana Laut Kidul tak mau campuri urusan orang lain. Mereka hanya bertindak jika ada pihak luar yang ingin membuat onar suasana Istana Laut Kidul."
Link download (pdf)

Pendrkar Mabuk - Setan Rawa Bangkai

Setan Rawa Bangkai
Serial Pendekar Mabuk
Oleh : Anonymus
Ebook by : Abu Keisel
Sinopsis:
"Siapa yang menyerangnya?!" pikir Suto Sinting sambil berusaha memandang keadaan sekeliling. Tapi tak ada bayangan manusia yang berdiri di sekitar tempat itu.
"Ah, persetan dengan penyerangnya itu! Tuak harus kuminum lebih dulu supaya mengembalikan tenagaku!"
Glek, glek, glek...!
Tiga teguk tuak sudah cukup menyegarkan tubuh Pendekat Mabuk. Tenaganya yang pulih secara sedikit demi sedikit itu membuatnya lekas bangkit berdiri dan memandang ke arah jatuhnya Setan Rawa Bangkai.
Tampak kepala Setan Rawa Bangkai tersumbul dari ketinggian semak ilalang.

Link download (pdf)